Gunung api Mauna Loa, Hawaii meletus di Senin (28/11). Gunung itu menjadi salah satu gunung barah aktif yg ada pada Big Island Hawaii.
Lembaga Survei Geologi Amerika serikat (USGS) menyatakan erupsi pada Taman Nasional Gunung api Hawaii itu tidak mengancam warga , walau lava terlihat mengalir ke satu arah.
Mauna Loa artinya satu dari lima gunung berapi terbesar yang menghasilkan Pulau besar Hawaii (Big Island Hawaii) yang artinya pulau paling selatan pada kepulauan Hawaii.
Kendati erupsi diperkirakan hanya berkutat di tempat yang sama, USGS tetap mengimbau rakyat supaya waspada dan terus memantau isu.
Gunung ini bukan yg tertinggi, akan tetapi gunung itu yg terbesar serta membuat sekitar 1/2 asal daratan pulau daerah Mauna berdiri, yaitu sempurna di utara gunung berapi Kilauea, yang waktu ini meletus asal kaldera puncaknya.
Kilauea terkenal menggunakan letusannya di 2018 yg menghancurkan 700 rumah dan mengirimkan aliran sungai lava yg menyebar melintasi pertanian dan ke laut.
Sementara itu Mauna Loa terakhir meletus 38 tahun lalu. pada sejarah tertulis, Dari tahun 1843, Mauna sudah meletus sebanyak 33 kali.
Di Pulau Besar Hawaii sebagian akbar artinya pedesaan serta tempat tinggal bagi peternakan sapi, perkebunan kopi, serta resor pantai.
Jaraknya kurang lebih 320 kilometer di selatan pulau terpadat pada Hawaii, Oahu, kawasan ibu kota negara bagian Honolulu serta resor pantai Waikiki keduanya berada.
Baca juga : Beda dengan Janji, Apple Diduga Raup Data Pribadi saat Analisis iPhone
Sejumlah ahli vulkanologi di Hawaii sebelumnya tidak pernah memprediksi gunung Mauna Loa akan erupsi.
Scott Rowland, seorang ahli geologi pada University of Hawaii di Manoa, berkata tidak ada pola khusus yang tertangkap saat letusan akan terjadi.
“Hanya karena yang terakhir berada di zona keretakan timur laut tidak berarti yg berikutnya akan berada pada zona keretakan barat daya,” pungkasnya.
Dikutip NBC News, gunung berapi Hawaii seperti Mauna Loa cenderung tidak mempunyai letusan eksplosif, karena magma mereka lebih panas, lebih kemarau, serta lebih cair.
Hannah Dietterich, seseorang ahli geofisika penelitian pada Observatorium Gunung barah Alaska Survei Geologi AS mengatakan hal itu tidak sama dengan magma pada Gunung St. Helens cenderung lebih lengket dan memerangkap lebih poly gas, membentuk lebih mungkin meledak ketika naik.
Gas dalam magma gunung berapi pada Hawaii cenderung keluar sebagai akibatnya lava mengalir ke sisi gunungnya waktu meletus.
Observatorium Gunung api Hawaii mempunyai lebih berasal 60 stasiun GPS di Mauna Loa yang setiap waktu mengukur dan memperkirakan lokasi dan numlah magma yg terakumulasikan pada bawah permukaan.
Dikutip AP, para ilmuwan memakai pengukur kemiringan buat melacak perubahan jangka panjang pada kemiringan tanah, membantu mereka mengidentifikasi kapan tanah membengkak atau mengempis.
Perubahan kemiringan yang cepat dapat membagikan kapan letusan akan terjadi. Ada pula webcam termal pada puncak Mauna Loa yg akan mengidentifikasi keberadaan panas, serta radar satelit dapat melacak pembengkakan serta deflasi tanah.